Sabtu, 18 November 2017

Kejar Mimpimu Dengan Penuh Kegigihan dan Kerja Keras


janganlah suka mengeluh terhadap duniamu karena ketika dirimu mengeluh maka dirimu akan semakin terpuruk dan tertinggal oleh orang disekitarmu. gigihlah dalam menggapai dan mengejar mimpimu , optimislah dengan mimpimu itu , ambilah peluang sekecil kecilnya , karena ketika orang meneluh disitulah anda memiliki peluang.

Senin, 06 November 2017

MIKRO BIOLOGI DAN PARASITOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat untuk sterilisasi dengan benar
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi alat-alat yang digunakan untuk mensterilisasi
3. Mahasiswa dapat menggunakan alat sterilisasi dengan baik dan benar
4. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam sterilisasi pada praktikum mikrobiologi serta mempraktekannya dengan baik dan benar
5. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi, konsistensi serta fungsi media dengan baik dan benar untuk menumbuhkan mikroba

II. DASAR TEORI

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril . Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia, maupun mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi (Waluyo, 2005).

Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya. Mikroorgainisme sangat berbeda, dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba. Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng sperti kornet, sarden, dan sebagainya (Irianto, 2006).
Sterilisasi sering kali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan , yaitu panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk disterilisasi karena menyediakan suhu jauh di titik didih , proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121°C pada tekanan 5kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan: pressure cooker, autoklaf dan retort. Panas kering biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160°C selama 2 jam. Alat yang sering digunakan pada umumnya adalah oven (Hadioetomo, 1993).

Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara kimia, sterilisasi secara mekanik. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat oven dengan temperatur suhu 170° - 180°C dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umunya untuk peralatan gelas. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan , misalnya adalah dengan saringan/filter . Sistem kerja filter seperti padasaringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).

Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri patogen tanaman. Selain itu menumbuhkan mikroba medium dapat digunakan pula untk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba (Sugianto, 2012).

Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degredasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).

NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. NA dibuat dengan komposisi agar-agar yang sudah dipadatkan sehingga NA juga bisa disbut sebagai nutrisi padat yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar-agar hanya sebagai pengental namun bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu tertentu. Medium Nutrien Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi yaitu agar-agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 95°C (Sandra, 2013).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofilik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna, diluar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Volk & wheeler, 1993).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru (Natsir dan Sartini, 2006).


III. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
1. Cawan petri
2. Erlenmeyer
3. Tabung reaksi
4. Pipet volume
5. Pipet ukur
6. Mattglass
7. Beakerglass
8. Batang pengaduk
9. Oven
10. Autoklaf
11. Milipore filter / seitz filter

1. Ekstrak Tauge
2. Sukrosa
3. Aquadest
4. Kapas
5. Kertas koran
6. Etanol
7. Pepton
8. NaCL
9. Aquadest
10. Taoge
11. Agar

IV. CARA KERJA
1. Sterilisasi
Sterilisasi dengan udara panas kering (oven)

Diambil alat-alat gelas seperti erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi yang tahan dengan pemanasan tinggi


Alat tersebut dibungkus dengan kertas koran


Dimasukkan ke dalam oven disterilkan pada suhu 170°- 180° C selama ± 2 jam

Sterilisasi dengan uap panas bertekan (autoklaf)

Pada media atau bahan di masukkan kedalam tabung reaksi atau erlenmeyer


Kemudian tabung di sumbat dengan penutup kapas


Lalu di bungkus koran


Setelah itu di sterilkan dengan dimasukkan kedalam autoklaf selama ± 15-30 menit, dengan tekanan 2atm dan bersuhu 121°C

2. Media
Pembuatan medium Taoge Ekstrak Broth atau TEB

Taoge di tambahkan aquadest lalu direbus ± 2 jam


Di saring, lalu tambahkan sukrosa

Direbus kembali sampai gula larut

Volume diatur seperti semula

Sebanyak 5 ml dituangkan ke dalam 10 tabung reaksi


Di sumbat atau ditutup dengan kapas


Lalu disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C tekanan 2atm selama 15 menit

V. HASIL PENGAMATAN








Ekstrak tauge setelah direbus sebanyak 50ml, dan dicampur dengan gula.







Ekstrak tauge dimasukan pada tabung reaksi yang sudah di kalibrasi 5ml.







Setelah dimasukan ekstrak tauge, lalu tabung reaksi ditutup dengan kapas







Pada saat akan disterilkan oven terlebih dahulu dibuka dan pastikan kabelnya sudah tertancap pada stop kontak.


Alat-alat yang sudah dibungkus dengan kertas Koran



































VI. PEMBAHASAN
Salah satu teknik yang diperlukan dalam laboratorium mikrobiologi adalah menggunakan teknik sterilisasi agar bahan atau alat yang digunakan bebas dari kehidupan mikroba. Seperti pengertian dari sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan alat-alat atau bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba.
Teknik yang kita gunakan adalah sterilisasi dengan udara panas kering, alat yang di sterilkan seperti cawan petri, pipet ukur, pipet volume menggunakan oven untuk mensterilkan dengan suhu yang digunakan 170°-180°. Alat yang disterilkan harus dicuci terlebih dahulu kemudian di keringkan lalu dibungkus menggunakan kertas koran hingga tertutup rapat kemudian dimasukkan kedalam oven.
Setelah semua alat yang akan disterilkan masuk dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu, tutup oven atur hingga suhu 170°C selama ± 2 jam. Setelah 2 jam turunkan suhu di oven hingga 30°C, lalu matikan oven dalam keadaan tertutup. Lalu keesokan harinya keluarkan alat dan disimpan di tempat aman.
Pada pembuatan media NA (Nutrient Agar) yang dilakukan adalah sediakan bekerglass masukkan serbuk NA kedalam beker kemudian ukur aquadest dalam matglass lalu tuang kedalam bekerglass, dipanaskan sampai larut dan tercampur rata dengan diaduk. Jika sudah larut diangkat kemudian masukkan dalam erlenmeyer cek kembali volume seperti semula kemudian tutup dengan kapas lalu bungkus mulut erlenmeyer dengan kertas koran.
Setelah di bungkus lalu dirapikan dan diikat dengan karet, kemudian masukkan kedalam autoklaf dengan suhu 121°C selama 20 menit. Jika katup udara pada autoklaf sudah mengeluarkan uap atau air dibuka, selanjutnya jika sudah 20 menit dimatikan.
Setelah pembuatan media NA (Nutrient Agar), dilanjutkan dengan pembuatan medium Tauge Ekstrak Broth (TEB). Tauge yang sudah bersih ditambahkan dengan aquadest lalu dipanaskan sampai mendidih selama ± 2 jam. Kemudian rebusan tauge tersebut disaring , dan hasil saringan tauge ditambahkan dengan sukrosa lalu rebus kembali hingga seluruh sukrosa larut dengan tetap dilakukan pengadukan. Setelah itu kembalikan volume larutan seperti semula, tuang kedalam 10 tabung reaksi @5 ml , sumbat mulut tabung dengan kapas dan dirapikan 10 tabung reaksi lalu semua mulut tabung yang sudah disumbat dengan kapas dibungkud kembali dengan koran lalu diikat dengan kuat. Disterilkan dengan menggunakan autoklaf pada tekanan 2 atm pada suhu 121°C selama 15 menit, kemudian ditunggu selama 24 jam lalu dibuka dan dipindahkan ke dalam lemari es (kulkas).







VII. KESIMPULAN
Pengenalan alat-alat sterilisasi beserta kegunaannya, sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan praktikum mikrobiologi. Sterilisasi yang digunakan adalah dengan sterilisasi panas kering (oven) dan sterilisasi panas bertekanan (autoklaf). Sterilisasi panas kering biasanya digunakan untuk alat-alat yang terbuat dari kaca seperti cawan petri, pipet ukur, pipet volume dan lain-lain. Sedangkan sterilisasi panas bertekanan biasanya digunakan untuk menyeterilkan bahan-bahan untuk medium. Medium yang digunakan berdasarkan konsistensinya ada 2 yaitu medium yang tergolong medium padat seperti Nutrient Agar (NA) yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri , medium yang tergolong medium cair seperti Tauge Ekstrak Broth (TEB) yang berfungsi untuk menumbuhkan khamir. Pembuatan ekstrak tauge dibuat dengan komposisi yang tepat agar medium yang digunakan dapat membuat hasil yang sempurna.


VIII. DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.
Label, J. 2008. Mikrobiologi : Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.
Sandra, 2013. Mikrobioolgi Umum, Erlangga : Jakarta.
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Yrama Widya : Bandung.
Sugianto, 2012. Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.
Volk & Wheeler.1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima. Erlangga : Jakarta.
Natsir, Djide dan Sartini, 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin : Makassar.
Hadioetomo, R. S. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia : Jakarta.



AKADEMI FARMASI THERESIANA
Jl. GAJAHMADA NO. 91 SEMARANG
2016

Cara Penyimpanan Obat Yang Tepat Dalam Rumah

Bagaimana cara menyimpan obat dengan benar?? Sudahkah obat-obatan kita di rumah tersimpan dengan baik? Berikut adalah tips cara meny...